Selasa, 16 Maret 2010

GLOBAL WARMING / PEMANASAN GLOBAL

Global warming??

Pemanasan global akibat rusaknya lapisan ozon

yang ditimbulkan oleh meningkatnya aktifitas polusi dibumi. Ex:Freon,asap

efek Rumah Kaca??

Keadaan saat matahari memancarkan sinar ultraviolet ke bumi dan seharusnya sinar tsb balik kembali ke angkasa.namun terpendar& berputar diatmosfer bumi, karena kadar CO2 tlh mnutupi lap.Ozon, shg menghalangi sinar tsb.

“Bumi memanas” >> “suhu bumi meningka>gletser”

“Pangan terancam langka”>>kebanjiran

>>kemarau panjang>

“Penyakit mengganas”

“kanker kulit”

”atmosfer tak bersahabat-trans.udara terhambat”

”Perikanan produksi berkurang”

Ø meningkatnya suhu bumi >>gletser es di kutub(mencair)>> kerusakan ekosistem kutub>>permukaan air laut meningkat.

Ø Panen teranca gagal krn menipisnya ketersediaan air(kemarau yang panjang)>> iklim di bumi sudah berubah>> kemarau menjadi panjang>> musim hujan yang pendek namun dengan curah hujan yang tinggi.>> curah hujan tinggi krn kenaikan temperature udara membuat bertambahnya kapasitas udara untuk menyimpan uap air

Ø Perubahan iklim mbuat nyamuk dmam berdarah dn malaria lbh berbahaya, siklus hidup mereka menjadi smkn pendek. Masa inkubasi kubasi kuman >singkat, >cpt berkembangbiak. Populasi mereka lebih mudah meledak. >>> biasanya penyakit ini terjangkit saat musim pancaroba yaitutransisi musim dgn dn kemarau, namn karena udara yg panas lembab>> sanitasi buruk,yg sll menyediakan genangan air.menyebabkan pnykt ini bejangkit spnjang thn.

Ø Kankerkulit karena lap.ozon menipis shg sinar ultra violet dgn mudah msk dan dapat merusak sel2 yang ada pada permukaan kulit kita.

Ø Atmosfer tak bersahabat, menimbulkan penigkatan intensitas badai dengan pemanasan suhu lautan.>badai selalu mengekor jika sedang musim hujan dg curah hjn tinggi.

GLOBAL WARMING / PEMANASAN GLOBAL

JANJI BERTEMU DI SURGA

Janji Bertemu di Surga



Al-Mubarrid menyebutkan dari Abu Kamil dari Ishaq bin Ibrahim dari Raja' bin Amr An-Nakha'i, ia berkata, "Adalah di Kufah, terdapat pemuda tampan, dia kuat beribadah dan sangat rajin. Suatu saat dia mampir berkunjung ke kampung dari Bani An-Nakha'. Dia melihat seorang wanita cantik dari mereka sehingga dia jatuh cinta dan kasmaran. Dan ternyata, si wanita cantik ini pun begitu juga padanya. Karena sudah jatuh cinta, akhirnya pemuda itu mengutus seseorang melamarnya dari ayahnya. Tetapi si ayah mengabarkan bahwa putrinya telah dojodohkan dengan sepupunya. Walau demikian, cinta keduanya tak bisa padam bahkan semakin berkobar. Si wanita akhirnya mengirim pesan lewat seseorang untuk si pemuda, bunyinya, 'Aku telah tahu betapa besar cintamu kepadaku, dan betapa besar pula aku diuji dengan kamu. Bila kamu setuju, aku akan mengunjungimu atau aku akan mempermudah jalan bagimu untuk datang menemuiku di rumahku'. Dijawab oleh pemuda tadi melalui orang suruhannya, 'Aku tidak setuju dengan dua alternatif itu, "sesungguhnya aku merasa takut bila aku berbuat maksiat pada Rabbku akan adzab yang akan menimpaku pada hari yang besar." (Yunus:15)

Aku takut pada api yang tidak pernah mengecil nyalanya dan tidak pernah padam kobaranya.'

Ketika disampaikan pesan tadi kepada si wanita, dia berkata, "Walau demikian, rupanya dia masih takut kepada Allah? Demi Allah, tak ada seseorang yang lebih berhak untuk bertaqwa kepada Allah dari orang lain. Semua hamba sama-sama berhak untuk itu." Kemudian dia meninggalkan urusan dunia dan menyingkirkan perbuatan-perbuatan buruknya serta mulai beribadah mendekatkan diri kepada Allah. Akan tetapi, dia masih menyimpan perasaan cinta dan rindu pada sang pemuda. Tubuhnya mulai kurus dan kurus menahan rindunya, sampai akhirnya dia meninggal dunia karenanya. Dan pemuda itu seringkali berziarah ke kuburnya, Dia menangis dan mendo'akanya. Suatu waktu dia tertidur di atas kuburanya. Dia bermimpi berjumpa dengan kekasihnya dengan penampilan yang sangat baik. Dalam mimpi dia sempat bertanya, "Bagaimana keadaanmu? Dan apa yang kau dapatkan setelah meninggal?"

Dia menjawaba, "Sebaik-baik cinta wahai orang yang bertanya, adalah cintamu. Sebuah cinta yang dapat mengiring menuju kebaikan."

Pemuda itu bertanya, "Jika demikian, kemanakah kau menuju?" Dia jawab, "Aku sekarang menuju pada kenikmatan dan kehidupan yang tak berakhir. Di Surga kekekalan yang dapat kumiliki dan tidak akan pernah rusak."

Pemuda itu berkata, "Aku harap kau selalu ingat padaku di sana, sebab aku di sini juga tidak melupakanmu." Dia jawab, "Demi Allah, aku juga tidak melupakanmu. Dan aku meminta kepada Tuhanku dan Tuhanmu (Allah SWT) agar kita nanti bisa dikumpulkan. Maka, bantulah aku dalam hal ini dengan kesungguhanmu dalam ibadah."

Si pemuda bertanya, "Kapan aku bisa melihatmu?" Jawab si wanita: "Tak lama lagi kau akan datang melihat kami." Tujuh hari setelah mimpi itu berlalu, si pemuda dipanggil oleh Allah menuju kehadiratNya, meninggal dunia.

LOVE IS...

Artikel cinta ini telah disampaikan oleh Aisya Syahirah.

“Adakah tapak tanganmu berkeringat, hatimu
berdebar kencang dan suaramu tersekat di dadamu?
Itu bukan Cinta, itu SUKA.

Adakah kamu tidak dapat melepaskan pandangan
mata darinya?
Itu bukan Cinta, itu NAFSU.

Adakah kamu menginginkannya kerana kamu tahu
ia ada di sana?
Itu bukan Cinta, itu KESEPIAN.

Adakah kamu mencintainya kerana itulah yang
diinginkan semua orang?
Itu bukan Cinta, itu KESETIAAN.

Adakah kamu tetap mengatakan kamu
menyintainya kerana kamu tidak ingin melukai
hatinya?
Itu bukan Cinta, itu BELAS KASIHAN.


Adakah kamu menjadi miliknya kerana pandangan
matanya membuat hatimu melompat?
Itu bukan Cinta, itu TERGILA-GILA.

Adakah kamu memaafkan kesalahannya kerana
kamu mengambil berat tentangnya?
Itu bukan Cinta, itu PERSAHABATAN.

Adakah kamu mengatakan padanya bahawa setiap
hari hanya dia yang kamu fikirkan?
Itu bukan Cinta, itu DUSTA.

Adakah kamu rela memberikan semua perkara
yang kamu senangi untuk kepentingan dirinya?
Itu bukan Cinta, itu KEMURAHAN HATI.

Tetapi

Adakah kamu tetap bertahan kerana campuran
antara kesakitan dan kegembiraan yang
membutakan dan tak terfahami … menarikmu
mendekati dan tetap bersamanya?
ITULAH CINTA.

Apakah kamu menerima kesalahannya kerna itu
bahagian dirinya dan siapa dirinya?
Jika demikian, ITULAH CINTA.

Adakah kamu tertarik dengan orang lain tapi setia
dengannya tanpa penyesalan?
Jika demikian, ITULAH CINTA.

Adakah kamu menangis kerana kesakitannya
walaupun saat itu dia kuat?
ITULAH CINTA.

Adakah hatimu sakit dan hancur ketika dia
bersedih?
ITULAH CINTA.

Adakah hatimu gembira ketika dia berbahagia?
ITULAH CINTA.

Adakah matanya melihat hatimu dan menyentuh
jiwamu begitu mendalam sehingga menusuk?
Yang demikian itulah namanya CINTA.

KUSTA

PENYAKIT KUSTA
TITIAN PUTRI
DEMOGRAFRI
FAK.KEDOKTERAN GIGI

Penyakit kusta adalah salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah yang sangat kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis tetapi meluas sampai masalah sosial, ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan nasional. Penyakit kusta pada umumnya sering dijumpai di negara-negara yang sedang berkembang sebagai akibat keterbatasan kemampuan negara dalam pemberian pelayanan kesehatan yang baik dan memadai kepada masyarakat. Penyakit kusta sampai saat ini masih ditakuti masyarakat, keluarga termasuk sebagian petugas kesehatan. Hal ini disebabkan masih kurangnya pengetahuan/pengertian, kepercayaan yang keliru terhadap kusta dan cacat yang ditimbulkannya. Kuman kusta biasanya menyerang saraf tepi kulit dan jaringan tubuh lainnya.

Sumber penularan penyakit ini adalah penderita kusta multi basilet (MB) atau kusta basah. Di Indonesia penderita kusta terdapat hampir diseluruh daerah dengan penyebaran yang tidak merata. Suatu kenyataan, di Indonesia bagian Timur terdapat angka kesakitan kusta yang lebih tinggi.

Penderita kusta 90% tinggal diantara keluarga mereka dan hanya beberapa persen saja yang tinggal dirumah sakit kusta, koloni penampungan atau perkampungan kusta. Prevalensi kusta di Indonesia cenderung menurun dari tahun ke tahun. Tahun 1986 ditemukan 7,6 per 10.000 penduduk menjadi 5,9 per 10.000 penduduk. Pada tahun 1994 terjadi lagi penurunan menjadi 2,2 per 10.000 penduduk dan menjadi 1,39 per 10.000 penduduk pada tahun 1997.Penurunan prevalensi penyakit kusta ini karena kemajuan di bidang teknologi promotif, pencegahan, pengobatan serta pemulihan kesehatan di bidang penyakit kusta.

Suatu penyataan bahwa sebagian besar penderita kusta adalah dari golongan ekonomi lemah. Perkembangan penyakit pada diri penderita bila tidak ditangani secara cermat dapat menimbulkan cacat dan keadaan ini menjadi halangan bagi penderita kusta dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan sosial ekonomi mereka, juga tidak dapat berperan serta dalam pembangunan bangsa dan negara.

PEMBAHASAN

2.1 Munculnya Penyakit Kusta

Penyebab penyakit kusta ialah suatu kuman yang disebut Mycobacterium leprae atau juga dikenali sebagai penyakit Hansen. Nama penyakit Hansen datang daripada orang yang menjumpai Mycobacterium leprae, G. A. Hansen. Pengidap penyakit Hansen biasanya dipanggil pesakit kusta atau dalam bahasa Inggeris lepers. Serangan kuman yang berbentuk batang ini biasanya pada kulit, saraf, mata, selaput lendir hidung, otot, tulang, dan buah zakar.

Penyakit kusta terdapat dalam bermacam-macam bentuk. Bentuk leproma mempunyai kelainan kulit yang tersebar secara simetris pada tubuh. Bentuk ini menular karena kelainan kulitnya mengandung banyak kuman.
Ada juga bentuk tuberkuloid yang mempunyai kelainan pada jaringan syaraf yang mengakibatkan cacat pada tubuh. Bentuk ini tidak menular karena kelainan kulitnya mengandung sedikit kuman. Di antara bentuk leproma dan tuberkuloid ada bentuk peralihan yang bersifat stabil dan mudah berubah-ubah.

(a) bentuk Leproma (b) bentuk Tuberkuloid

Penyakit ini ditularkan melalui kontak erat dari kulit ke kulit dalam waktu yang cukup lama. Namun, ada dugaan bahwa penyakit ini juga dapat ditularkan melalui udara pernapasan dari penderita yang selaput hidungnya terkena. Tidak semua orang yang berkontak dengan kuman penyebab akan menderita penyakit kusta. Hanya sedikit saja yang kemudian tertulari, sementara yang lain mempunyai kekebalan alami.
Masa inkubasi penyakit ini dapat sampai belasan tahun. Gejala awal penyakit ini biasanya berupa kelainan kulit seperti panau yang disertai hilangnya rasa raba pada kelainan kulit tersebut.

Gejala pada kulit penderita kusta adalah pada kulit terjadi benjol-benjol kecil berwarna merah muda atau ungu. Benjolan kecil ini menyebar berkelompok dan biasanya terdapat pada mata dan mungkin juga timbul di hidung hingga menyebabkan perdarahan.
Gejala pada saraf, berkurangnya perasaan pada anggota badan atau bagian tubuh yang terkena. Kadang-kadang terdapat radang syaraf yang nyeri. Adakalanya kaki dan tangan berubah bentuknya. Jari kaki sering hilang akibat serangan penyakit ini. Penderita merasa demam akibat reaksi penyakit tersebut.

(penderita mengalami benjolan benjolan kecil berkelompok)

2.2 Cara Penularan Penyakit Kusta

Penyakit kusta dapat ditularkan dari penderita kusta tipe Multi basiller (MB) kepada orang lain dengan cara penularan langsung. Cara penularan yang pasti belum diketahui, tetapi sebagian besar para ahli berpendapat bahwa penyakit kusta dapat ditularkan melalui saluran pernafasan dan kulit. Timbulnya kusta bagi seseorang tidak mudah, dan tidak perlu ditakuti tergantung dari beberapa faktor antara lain :

1. Faktor Sumber Penularan.

2. Faktor Kuman Kusta

3. Faktor Daya Tahan Tubuh.

2.3 Pemeriksaan Klinis

Pemeriksaan klinis yang diteliti dan lengkap selain dari anamnese, adalah sangat penting dilakukan dalam rangka menegakkan diagnosa penyakit kusta. Adapun pemeriksaan klinis yang sering dilakukan adalah pemeriksaan kulit, pemeriksaan rasa raba pada kelainan kulit, pemeriksaan raba syaraf tepi dan fungsinya pada orang yang diduga sudah terpapar dengan agent penyebab penyakit kusta.

A. Pemeriksaan Rasa Raba pada kelainan kulit

Pemeriksaan terhadap anastesi, antara lain seperti menggunakan

Sebuah alat besi dipakai untuk memeriksa rasa raba. Periksalah

dengan ujung dari alat besi secara tegak lurus pada kelainan kulit yang

dicurigai.Yang diperiksa harus duduk pada waktu pemeriksaan. Terlebih dahulu

petugas menerangkan bahwa bila mana merasa tersentu bagian tubuhnya dengan

besi, ia harus menunjukkan kulit yang tersinggu dengan telunjuknya.

B. Pemeriksaan Raba Syaraf Tepi dan Fungsinya.

Raba dengan teliti urat syaraf tepi berikut nervus auricularis magnus, n. ulnaris, n.

radialis, n. medianus, n. tibiali posterior. Proses terjadinya cacat kusta,,

C. Pemeriksaan Pandang.

a) Pemeriksaan dimulai dengan orang yang diperiksa berhadapan dengan petugas dan

dimulai dari kepala (muka, cuping telinga kiri, cuping telinga kanan, pipi kanan,

hidung, mulut, bersiul dan tertawa untuk mengetahui fungsi syaraf muka. Semua

kelainan kulit diperhatikan.

b) Pundak kanan, lengan bagian belakang, tangan, jari-jari tangan (penderita

meluruskan tangan, telapak tangan kebawah kemudian diputar keatas), telapak \

tangan lengan bagian dalam, ketiak, dada dan perut kepundak kiri, lengan kiri dan

seterusnya(putarlah penderita pelan-pelan dari sisi yang satu kesisi yang lainnya

untuk melihat sampingnya pada waktu pemeriksaan dan dan perut.

c) Tungkai kanan bagian luar dari atas kebawah, bagian dalam dari bawah keatas,

tungkai kiri dengan cara yang sama.

d) Yang diperiksa kini diputar sehingga membelakangi petugas dan pemeriksaan

dimulai lagi dari bagian belakang telinga, bagian belakang leher, punggung, pantat,

tungkai bagian belakang dan telapak

Perhatikan setiap bercak (makula), bintil-bintil (nodulus), jaringan parut, kulit yang

keriput, dan setiap penebalan kulit. Bila mana meragukan, putarlar penderita

perlahan-lahan dan periksa pada jarak kira-kira ½ meter. Bilamana ditemukan

tandatanda, catatlah jumlahnya, besarnya dan temapatnya pada kartu pemerksaan.

2.4 Pengobatan Penyakit Kusta

Dalam hal pengobatan pada penderita penyakit kusta, adalah tujuan yang harus dicapai untuk menyembuhkan penderita kusta dan mencegah timbulnya cacat. Pada penderita tipe pausi basiler yang berobat dini danteratur akan cepat sembuh tampa menimbulkan cacat. Akan tetapi bagi penderita yang sudah dalam keadaan cacat permanen pengobatan hanya dapat mencegah cacat yang lebih lanjut. Bila penderita kusta tidak makan obat secara teratur, maka kuman kusta dapat menjadi aktif kembali, sehingga timbul gejala-gejala baru pada kulit dan syaraf yang dapat memperburuk keadaan. Dalam pengobatan penyakit kusta ini perlu juga diperhatikan memutuskan mata rantai penularan dari penderita kusta terutama tipe yang menular kepada orang lain.

Pengobatan penderita kusta ditujukan untuk mematikan kuman kusta sehingga tidak berdaya merusak jaringan tubuh, dan tanda-tanda penyakit menjadi kurang aktif dan akhirnya hilang. Dengan hancurnya kuman maka sumber penularan dari penderita terutama tipe MB keorang lain terputus. Obat-obat yang biasanya dipergunakan adalah : Dapsone (DDS), singkatan dari Diamino Diphenyl Sulfone. Bentuk obat berupa tablet warna putih dengan takaran 50 mg/tab dan 100mg/tablet. Sifat bakteriostatik yaitu menghalangi/menghambat pertumbuhan kuman kusta. Efek samping dari obat ini jarang terjadi hanya kadang-kadang terjadi anemia hemolitik, alergi kulit seperti halnya obat lain.

Selain dapsone ada obat lain yang bernama lamprene (B663) juga disebut Clofazimine. Bentuk obat ini kapsul berwarna coklat. Ada takara 50 mg/kapsul dan 100mg/kapsul. Sifat dari obat ini Bakteriostatik yaitu menghambat pertumbuhan kuman kusta dan menekan reaksi. Efek samping dari obat lamprene adalah terjadi perubahan warna kulit terutama pada infiltrate berwarna ungu sampai kehitaman yang dapat hilang bila pemberian obat lamprene distop. Selainitu juga terjadi gangguan saluran pencernaan.

KESIMPULAN

· kusta ialah suatu kuman yang disebut Mycobacterium leprae atau juga dikenali sebagai penyakit Hansen. Nama penyakit Hansen datang daripada orang yang menjumpai Mycobacterium leprae, G. A. Hansen. Pengidap penyakit Hansen biasanya dipanggil pesakit kusta

· Penyakit kusta adalah salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah yang sangat kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis tetapi meluas sampai masalah sosial, ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan nasional.

· Bentuk leproma mempunyai kelainan kulit yang tersebar secara simetris pada tubuh. Bentuk ini menular karena kelainan kulitnya mengandung banyak kuman. Ada juga bentuk tuberkuloid yang mempunyai kelainan pada jaringan syaraf yang mengakibatkan cacat pada tubuh. Bentuk ini tidak menular karena kelainan kulitnya mengandung sedikit kuman. Di antara bentuk leproma dan tuberkuloid ada bentuk peralihan yang bersifat stabil dan mudah berubah-ubah.

· Penyakit kusta dapat ditularkan dari penderita kusta tipe Multi basiller (MB) kepada orang lain dengan cara penularan langsung dan dapat pula ditularkan melalui saluran pernafasan dan kulit.

· Untuk menetapakan diagnosa penyakit kusta dicari tanda-tanda pokok atau

“cardinal signs” pada badan yaitu :

1. Adanya kelainan kulit

2. Berkurang sampai hilang rasa pada kelainan kulit tersebut diatas.

3. Penebalan syaraf tepi.

4. Adanya kuman tahan asam didalam korekan jaringan kulit

· Pengobatan penderita kusta ditujukan untuk mematikan kuman kusta sehingga tidak berdaya merusak jaringan tubuh, dan tanda-tanda penyakit menjadi kurang aktif dan akhirnya hilang.. Obat-obat yang biasanya dipergunakan adalah : Dapsone (DDS)Diamino Diphenyl Sulfone.