Sabtu, 09 Januari 2010

HaJaR AsWad ; MenyenTuh Hajar AswaD Berbeda dengan meNyembah BerHaLa !! , KaRena...

note>> umat Islam tidak pernah menyembah berhala! tiada Tuhan selain Alloh..

kata ulama’:>>>

"
Umar berkata demikian karena pada ketika itu manusia sangat dekat dengan jaman penyembahan berhala, maka takutnya ada orang jahil yang menyangka bahwa mengecup Hajar Aswad adalah sama dengan perbuatan orang Jahiliyah mengagungkan berhala. Maka Umar ingin mengajar mereka bahwa.. mengecup Hajar Aswad adalah bertujuan untuk membesarkan Allah semata-mata dan mengikuti ajaran Rasulullah Saw. Perbuatan tersebut juga termasuk dalam amalan haji yang telah diperintahkan oleh Allah "

*Kisah>>>


Ketika Ismail melihat bapaknya sedang meletakkan Hajar Aswad. Dia terus bertanya, “

"Wahai bapakku, siapakah yang telah membawa batu itu kepadamu?”

Nabi Ibrahim menjawab, “Ia telah dibawa oleh orang yang tidak mengharapkan batu yang dibawa olehmu, ia telah dibawa oleh Jibrail.”

Semasa Quraisy membangun Ka’bah, setiap kabilah telah dibagikan satu penjuru Ka’bah. Ketika hendak meletakkan Hajar Aswad, semua kabilah berbantah, mereka merasa paling berhak untuk meletakkan Hajar Aswad di tempat asalnya.


Akhirnya mereka membuat keputusan bahwa, “Orang yang akan memutuskan perkara ini ialah orang yang pertama memasuki masjid ini dari pintu Bani Syaibah.” Dan orang pertama yang memasuki pintu tersebut adalah Rasulullah Saw.


Rasulullah Saw lalu mengambil sehelai kain dan meletakkan Hajar Aswad di atasnya. Kemudian ia mengarahkan seorang wakil dari setiap kabilah untuk mengangkatnya hingga sampai ke tempatnya, dan Rasulullah Saw mengambil Hajar Aswad dengan tangannya yang mulia dan meletakkan di tempatnya. (Tarikh Al-Ka’bah 50-56, Lunas perceritaan 28-37)

Sabda Rasulullah Saw,Hajar Aswad itu diturunkan dari syurga. Warnanya lebih putih daripada susu. Maka dosa anak-anak Adam yang telah menjadikannya hitam.(Sunan At-Tirmizi No. 877 (sahih))


Kelebihan Hajar Aswad di antaranya:

1. Berasal dari batu syurga (yaqut) yang mulia. Sabda Rasulullah Saw,

Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim merupakan dua biji batu daripada batu syurga. Allah telah

menghilangkan cahaya pada kedua-duanya. Jika tidak, niscaya cahaya kedua-duanya akan

menerangi di antara timur dan barat.” (Sunan At-Tirmizi No. 878, Sahih Ibnu Hibban, Al-Ihsan 9/24)

2. Hajar Aswad mendapatkan kelebihan dan ketinggian yang tidak diberikan kepada batu-batu yang lain.

Kedudukannya berada di penjuru rumah Allah yang mulia. Ditambah lagi dengan kecupan Rasulullah Saw

kepadanya, sebagaimana yang pernah dilakukan oleh nabi-nabi sebelumnya. Hajar Aswad menjadi

tempat pertemuan bibir para nabi, orang-orang sholeh, para jamaah haji dan umrah di sepanjang lipatan

sejarah. Ia juga menjadi tempat permulaan dan berakhirnya tawaf, sekaligus ia adalah tempat doa yang

mustajab.

3. Hajar Aswad akan menjadi SAKSI kelak kepada orang-orang yang telah menyalaminya (menziarah

dan mengusapnya dengan kebenaran pada Hari Kiamat. Rasulullah Saw bersabda, “Demi Allah, Allah

akan membangkitkannya pada Hari Kiamat kelak. Baginya dua mata. Dia akan melihat

dengannya. Baginya lidah yang dia akan berkata-kata dengannya, menjadi saksi kepada siapa

saja yang telah mengusapnya dengan kebenaran,” (Sunan At-Tirmizi No. 961 (sahih))

4. Mengusap Hajar Aswad dan mengusap Rukun Yamani dapat menghapuskan dosa. Seperti tertuang

dalam sabda Rasulullah Saw,”Mengusap Rukun Yamani dan mengecup Hajar Aswad akan

menghapuskan kesalahan (dosa),” (Musnad Imam Ahmad 9/442 No. 5621 (Hasan))

5. Rasulullah Saw telah memuliakannya. Umar Bin Al-Khattab mengecup Hajar Aswad dan berkata,

Aku tahu kamu hanyalah sebiji batu yang tidak memberi musibah maupun memberi manfaat.

Jika tidak karena aku telah melihat Rasulullah Saw mengecupmu, aku tidak akan

melakukannya.” (Sahih Al-Buhari No. 1597, Sahih Muslim No. 1270)

1 komentar:

  1. bismillah semoga di umur ku yg ke 21 ini, aku bisa mencium hajar aswad

    BalasHapus