Selasa, 16 Maret 2010

GINGIVITIS DAN PERIODONTITIS RADIOGRAFI

Radiografi Kelainan Periodontal

(Gingivitis dan Periodontitis)

Didalam rongga mulut terdapat beberapa jaringan, yaitu jaringan keras dan jaringan lunak. Yang termasuk jaringan keras gigi diantaranya tulang alveolar dan gigi (enamel dan dentin). Sedangkan yang termasuk jaringan lunak meliputi mukosa(labial, bukal, palatal, ginggival,), lidah dan jaringan penyangga gigi.

Kelainan dapat terjadi pada jaringan keras dan jaringan lunak dalam rongga mulut. Suatu kelainan yang terjadi baik pada jaringan keras maupun jaringan lunak pada rongga mulut dapat diketahui melalui pemeriksaan obyektif dan ditunjang oleh pemeriksaan radiografi. Dengan pemeriksaan radiografi operator bisa melihat kondisi jaringan yang terletak dibawah mukosa, yang tidak dapat dilihat secara langsung. Sehingga dapat memastikan kelainan yang terjadi di daerah tersebut.

Salah satu kelainan pada jaringan lunak gigi yang dapat dilihat pada pemeriksaan radiografi adalah kelainan yang terjadi pada jaringan penyangga gigi, seperti periodontitis. Dengan pemeriksaan radiograf dapat diketahui bagaimana gambaran periodontitis dan bagaimana membedakannya dengan kelainan yang lain.

Didalam rongga mulut, gigi tertanam dalam tulang alveolar. Diantara gigi dan tulang alveol terdapat jaringan yang melekatkan keduanya yang disebut dengan jaringan periodontal. Jaringan periodontal terdiri dari (lihat di buku histo)

(gambar anatomi gigi)

Penyakit periodontal adalah gangguan pada gigi dan daerah sekitarnya yang biasanya disertai dengan peradangan.Ada beberapa penyebab terjadinya kelainan pada jaringan periodontal, salah satunya adalah infeksi bakteri.

Awalnya dari dental plak yang merupakan campuran lengket terdiri dari partikel makanan, lendir dan bakteri. Plak terbentuk karena kurang membersihkan gigi sehingga menumpuk di leher gigi dan memasuki ruangan-ruangan sempit antara perbatasan gigi dan gusi. Plak tersebut lama kelamaan akan menjadi endapan keras yang disebut kalkulus (tartar) yang terbentuk pada gigi.
Dental plak atau kalkulus yang terbentuk tersebut lama kelamaan dapat mengiritasi gusi hingga terinfeksi, keadaan ini disebut dengan gingivitis. Gusi yang terinfeksi akan menjadi radang dan menyebabkan tepi jaringan gusi yang berbatasan dengan gigi menjadi merah dan bengkak, serta tampak mengkilat atau licin. Pada waktu gusi membengkak akan terbentuk kantong atau celah antara gigi dan gusi yang merupakan tempat yang nyaman bagi plak. Radang gusi atau gingivitis juga menyebabkan gusi cenderung mudah berdarah, terutama ketika menyikat gigi atau membersihkan gigi dengan benang, atau ketika makan makanan yang keras. Pendarahan gusi seringkali membuat penderitanya malas untuk menyikat giginya karena menimbulkan sakit, hal tersebut menyebabkan plak dan sisa makanan semakin menumpuk sehingga lebih memperburuk kondisi radang gusi.

Gingivitis atau radang gusi bila kurang mendapat perawatan akan menjadi parah dan menyebar ke gigi sehingga mengakibatkan gigi lepas/tanggal. Keadaan tersebut disebut dengan periodontitis, yang merupakan tahap lebih lanjut dari gingivitis, dengan peradangan gusi yang lebih parah yang mengakibatkan lepasnya perlekatan antara gigi dan tulang alveolar. Periodontitis merupakan penyakit gusi yang hebat yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Higiene/kesehatan mulut yang buruk memberi tempat bagi bakteri untuk berkembang biak. Bakteri tersebut memasuki kantong-kantong yang ditimbulkan gingivitis, selanjutnya akan merusak gusi, tulang dan jaringan pengikat, lama kelamaan gigi bisa menjadi lepas.

Adapun gambaran klinis dari penyakit periodontal ini adalah sebagai berikut :

1. Gusi yang sehat

Tanda-tanda gusi yang sehat adalah berwarna merah muda, lembut dan kenyal, bertekstur seperti kulit jeruk, bentuknya mengikuti kontur gigi dan tepinya berbentuk seperti kulit kerang serta tidak ada pendarahan pada saat penyikatan gigi.

2. Gingivitis




Gambaran gingivitis

Gingivitis umunya ditandai dengan penumpukan plak atau karang gigi di sepanjang tepi gusi, gusi yang terasa sakit, mudah berdarah, lunak dan bengkak. Selain itu seringkali terjadi pendarahan pda waktu menyikat gigi atau menggunakan benang gigi. Apabila hygiene mulut jelek gingivitis akan berkembang menjadi periodontitis.

3.Periodontitis awal




Gambar Periodontitis awal

Pada tahap ini kerusakan yang terjadi tidak dapat dipulihkan, hanya penjalarannya dapat dihentikan. Tanda-tanda periodontitis awal seperti tanda-tanda ginggivitis, ditambah keadaan gusi yang kemerahan dan bengkak serta terdorong menjauhi gigi.

4. Periodontitis lanjut





Gambar periodontitis lanjut

Tanda-tanda periodontitis tingkat lanjut adalah terjadi perubahan cara menggigit, perubahan kecekatan gigi palsu karena berkurangnya dukungan tulang penyangga gigi. Akibat penurunan tulang penyangga gigi, akar gigi terbuka, sehingga sensitif terhadap panas atau dingin atau rasa sakit ketika menyikat. Peradangan pada jaringan periodontal sering kali ditandai dengan keluarnya nanah diantara gigi dan gusi bila gusi ditekan, bau mulut dan rasa gatal pada gusi. Berkurangnya dukungan jaringan penyangga akan menyebabkan gigi akan goyang dan tanggal.

Dengan diketahuinya gambaran radiografi dari kelainan jaringan periodontal seperti ginggivitis dan periodontitis, memudahkan operator dalam menegakkan diagnosa.

1 komentar:

  1. PENYAKIT GUSI
    Gusi normal dan sehat berwarna merah muda dengan konsistensi yang kenyal. Tidak ada pembengkakan dan tidak mudah berdarah.
    Penyakit gusi dapat dibedakan menjadi
    • Gingivitis / radang gusi
    • Periodontitis / radang jaringan penyangga gigi
    Penyakit gusi adalah penyebab utama kehilangan gigi. Dengan progresivitas yang lambat dan tidak menimbulkan rasa nyeri pada tahap awal menyebabkan kebanyakan orang tidak memperdulikannya sampai terjadi nyeri dan merasa ada sesuatu yang "kurang beres" dengan giginya. Pada saat itulah kondisi sudah terlambat untuk ditangan secara sempurna.
    Penyakit gusi mutlak dapat dicegah dan bisa ditangan secara baik bila diperiksakan pada tahap awal.
    Gingivitis / radang gusi adalah tahap awal dari perjalanan panjang penyakit gusi dan jaringan penyangga gigi, yang ditandai dengan:

    1. Jaringan gusi berwarna lebih merah
    2. Mudah berdarah
    3. Bau kurang sedap
    4. Adanya kotoran pada perbatasan gigi dan gusi
    Periodontitis adalah infeksi jaringan penyangga gigi yang lebih dalam, meliputi infeksi tulang penyangga gigi, sehingga terjadi gangguan pada perlekatan antara gig dan tulang dan mengakibatkan:

    1. Adanya ruangan antara gigi-gigi
    2. Pergerakan gigi yang tidak normal
    3. Berkurangnya jaringan gusi yang menutup gigi
    4. Rasa nyeri dan perasaan tidak enak

    Gambar menunjukkan adanya pembengkakan gusi sedemikian rupa sehingga menutup sebagian dari permukaan gigi.
    Penyebab penyakit gusi dapat dilihat pada ilustrasi di bawah ini:

    Sisa makanan yang tidak sempurna pembersihannya, dikombinasikan dengan air ludah dan bakteri membentuk kotoran putih yang melekat pada gigi yang dinamakan plak. Bakteri yang tumbuh di plak tersebut akan memicu terjadinya radang gusi.
    Bila plak tersebut tidak dibersihkan dengan segera akan terjadi mineralisasi dan membentuk suatu bentukan yang keras yang dikenal dengan karang gigi. Bentukan ini tidak bisa dihilangkan sendiri tanpa bantuan dokter gigi. Dokter gigi akan membantu anda dengan alat yang dinamakan scaler untuk membersihkannya.
    Bakteri pada plak dan karang gigi akan mengakibatkan pembengkakan gusi dan kerusakan tulang penyangga gigi. Bila kerusakan tulang melanjut dan cukup luas akan mengakibatkan pergerakan dan kegoyangan gigi. Progresivitas penyakit ini sangat bervariasi pada masing-masing individu, terutama daya tahan tubuhnya.
    Tahap-tahap penyakit gusi adalah sevagai berikut:

    Gambar ini adalah penampang gigi dan gusi yang sehat. Pada gusi yang sehat instrumen tidak dapat menembus ruang antara gigi-gusi.

    Pada gingivitis / radang gusi, terjadi pembengkakan gusi sehingga instrumen bisa menembus ruangan antara gigi-gusi sedalam beberapa milimeter.

    Bila telah terjadi periodontitis / infeksi jaringan penyangga gigi, kerusakan tulang telah terjadi. Jaringan gusi telah berkurang. Instrumen bisa menembus ruang antara gigi-gusi lebih dalam lagi. Karang gigi telah terbentuk pada permukaan akar gigi.
    Periodontitis yang melanjut akan mengakibatkan kerusakan tulang lebih luas. Gigi akan mengalami kegoyangan patologis, terjadi produksi nanah dan rasa sakit. Instrumen bisa menembus sampai ujung akar.
    Pencegahan:
    1. Jangan pernah biarkan plak dan karang gigi berada pada gigi anda. Perhatikan cara menyikat gigi yang benar dan gunakan benang pembersih gigi untuk membersihkan sela-sela gigi.
    2. Periksalah ke dokter gigi secara teratur untuk mendeteksi dini adanya plak dan karang gigi, dokter gigi anda akan dengan senang hati membantu anda untuk membersihkannya.

    BalasHapus