Selasa, 16 Maret 2010

ANEMIA

ANEMIA

Anemia sering kali dialmi oleh banyak orang. Anemia adalah penyakit kekurangan hemoglobin dalam sel darah merah, di mana hemoglobin memiliki peranan yang sangat penting yaitu untuk mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Apabila hemoglobin dalam sel darah merah berkurang dapat dibayangkan bagaimana akibat yang ditimbulkan. Pada dasarnya tubuh sangat memerlukan oksigen, namun pada khasus anemia ini maka penderita akan kekurangan oksigen sehingga dapat mempengaruhi fungsi kerja tubuh penderitanya. Hal-hal yang dapat ditimbulkan akibat dari anemia bermacam-macam seperti kelelahan, sesak napas dan pusing dan penderita biasanya merasa kurang enak badan.

Penyakit anemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor yaitu kekurangan zat besi, siklus menstruasi pada perempuan, infeksi HIV, dan masih banyak lagi. Para penderita biasanya masih cenderung menganggap remeh penyakit ini karena kurangnya pengatahuan mereka tentang bahaya dari penyakit anemia, mereka menganggap bahwa penyakit anemia adalah penyakit yang pada umumnya sering terjadi dan tidak terlalu berbahaya, padahal penyakit ini bukanlah penyakit yang patut untuk diremehkan karena penyakit ini dapat mengakibatkan kematian pada pasien, sehingga perlu adanya pengertian yang mendalam dan perhatian khusus terhadap penyakit ini.

Masyarakat perlu mengetahui bagaimana bahaya dari penyakit anemia agar mereka dapat menanggulangi penyakit ini dan tidak lagi menganggap remeh penyakit anemia sehingga kematian yang disebabkan akibat anemia dapat dicegah sedini mungkin. Untuk itulah diperlukan informasi yang jelas tentang penyakit anemia.

1.1 Tujuan

~ Untuk mengetahui pengertian penyakit anemia

~ Untuk mengetahui gejala yang ditimbulkan oleh penyakit anemia

~ Untuk mengetahui bahaya yang dapat ditimbulkan oleh panyakit anemia

~ Untuk mengetahui bagaimana cara yang efektif untuk mengobati penyakit anemia

Anemia adalah kekurangan hemoglobin (Hb). Hb adalah protein dalam sel darah merah, yang mengantar oksigen dari paru ke bagian tubuh yang lain. Anemia menyebabkan kelelahan, sesak napas dan pusing. Orang dengan anemia merasa badannya kurang enak dibandingkan orang dengan tingkat Hb yang wajar. Mereka merasa lebih sulit untuk bekerja. Ini berarti mutu hidupnya lebih rendah. Tingkat Hb diukur sebagai bagian dari tes darah lengkap (complete blood count/ CBC). Anemia didefinisikan oleh tingkat Hb. Sebagian besar dokter sepakat bahwa tingkat Hb di bawah 6,5 menunjukkan anemia yang gawat. Tingkat Hb yang wajar adalah sedikitnya 12g/ dl untuk perempuan dan bila kadar hemoglobin kurang dari 12 g/ dl dan eritrosit kurang dari 37%, maka wanita itu dikatakan anemia. Sedangkan, jika kadar hemoglobin kurang dari 14 g/ dl dan eritrosit kurang kurang dari 37%, maka pria tersebut dikatakan anemia. Secara keseluruhan, perempuan mempunyai tingkat Hb yang lebih rendah dibandingkan laki-laki. Begitu juga dengan orang yang sangat tua atau sangat muda.

Penyebab Anemia

Sumsum tulang membuat sel darah merah. Proses ini membutuhkan zat besi, dan vitamin B12 danasam folat. Eritropoietin (EPO) merangsang pembuatan sel darah merah. EPO adalah hormon yang dibuat oleh ginjal. Anemia dapat terjadi bila tubuh kita tidak membuat sel darah merah secukupnya. Anemia juga disebabkan kehilangan atau kerusakan pada sel tersebut. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan anemia:

  • Kekurangan zat besi, vitamin B12 atau asam folat.

Kekurangan asam folat dapat menyebabkan jenis anemia yang disebut megaloblastik, dengan sel darah merah yang besar dengan warna muda (lihat Lembaran Informasi 121).

  • Kerusakan pada sumsum tulang atau ginjal
  • Kehilangan darah akibat pendarahan dalam atau siklus haid perempuan
  • Penghancuran sel darah merah (anemia hemolitik)
  • Infeksi HIV
  • infeksi oportunistik

terkait dengan penyakit HIV. Banyak obat yang umumnya dipakai untuk mengobati HIV dan infeksi terkait dapat menyebabkan anemia.

Anemia dan HIV

Dahulu, anemia parah jauh lebih umum. Lebih dari 80% yang didiagnosis AIDS mengalami anemia dengan tingkat tertentu. Orang dengan penyakit HIV lebih lanjut, atau dengan kadar CD4 lebih

rendah, mengalami angka anemia lebih tinggi. Angka anemia menurun setelah Odha mulai memakai terapi antiretroviral (ART). Anemia parah jarang terjadi di negara maju. Namun ART belum memberantas anemia. Satu penelitian besar menemukan bahwa kurang-lebih 46% pasien mempunyai anemia ringan atau sedang, walaupun sudah memakai ART selama satu tahun. Beberapa faktor yang berhubungan dengan angka anemia semakin tinggi pada Odha:

· Kadar CD4 yang lebih rendah

· Viral load yang lebih tinggi.

· Memakai AZT

· Pada perempuan

Kelanjutan penyakit HIV kurang-lebih lima kali lebih umum pada orang dengan anemia. Anemia juga dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi. Mengobati anemia tampaknya dapat menghapuskan risiko ini.

Pengobatan Anemia

Mengobati anemia tergantung pada penyebabnya.

�� Pertama, mengobati pendarahan kronis.

Ini mungkin pendarahan dalam, wasir, atau bahkan sering mimisan

�� Berikut, memperbaiki kelangkaan zat besi, vitamin B12 atau asam folat, jika ada

�� Berhenti memakai, atau mengurangi dosis obat-obatan yang menyebabkan anemia

Pendekatan ini mungkin tidak berhasil. Mungkin mustahil berhenti memakai semua obat yang menyebabkan anemia. Dua pengobatan lain adalah transfusi darah dan suntikan EPO.

Transfusi darah dahulu satu-satunya pengobatan untuk anemia parah. Namun, transfusi darah dapat menyebabkan infeksi dan menekan sistem kekebalan tubuh. Transfusi darah tampaknya mengakibatkan kelanjutan penyakit HIV yang lebih cepat dan meningkatkan risiko kematian pada Odha.

EPO (eritropoietin) merangsang pembuatan sel darah merah. Pada 1985, ilmuwan berhasil membuat EPO sintetis (buatan manusia). EPO ini disuntik di bawah kulit, biasanya sekali seminggu. Sebuah penelitian besar terhadap Odha menemukan bahwa suntikan EPO mengurangi risiko kematian.Transfusi darah tampaknya meningkatkan risiko kematian. Karena risiko dari transfusi darah, sebaiknya kita hindari transfusi untuk mengobati anemia.

Kesimpulan

Anemia menyebabkan kelelahan dan rasa kurang enak. Anemia juga meningkatkan risiko kelanjutan penyakit dan kematian. Anemia dapat diakibatkan infeksi HIV atau penyakit lain. Banyak

obat yang dipakai untuk mengobati HIV dan infeksi terkait juga dapat menyebabkan anemia.

Anemia sejak awal adalah masalah untuk Odha. Angka anemia parah menurun secara bermakna di negara maju sejak orang mulai memakai ART. Namun hampir separuh Odha masih mengalami anemia ringan atau sedang. Mengobati anemia meningkatkan kesehatan dan daya tahan hidup Odha.

Memperbaiki pendarahan, atau kekurangan zat besi atau vitamin adalah langkah pertama. Jika memungkinkan, sebaiknya berhenti memakai obat-obatan yang menyebabkan anemia. Jika perlu, pasien sebaiknya diobati dengan eritropoietin (EPO), atau jika tidak ada pilihan lain, dengan transfusi darah

http://www.infosihat.gov.my/PDF%20Penyakit/Anemia.pdf

http://spiritia.or.id/li/pdf/LI552.pdf

http://www.info-sehat.com/content.php?s_sid=798

http://www.pennhealth.com/health_info/pregnancy/graphics/images/en/19725.jpg a1a1a1

1 komentar:

  1. Mau Share Ya. Propolis bisa menjadi solusi kesehatan untuk berbagai penyakit yang bekerja secara holistik. Propolis adalah zat yang dihasilkan oleh lebah sebagai obat dan pencegahan penyakit (Hampir semua kitab suci menulis tentang lebah, Q.S. An Nahl Ayat 68 & 69). Info tentang propolis dapat kunjungi obatpropolis.com
    semoga bermanfaat

    BalasHapus